Bus Super Double Decker (Tingkat) “Yuk Muter-muter Semarang”, Bus Wisata Gratis, akan Segera Beroperasi
|Bus Super Double Decker (Tingkat) Yuk Muter-muter Semarang, Bus Wisata Gratis, akan Segera Beroperasi. Setelah polemik launching bus Yuk Muter-muter Semarang yang mengalami penjadwalan ulang alias pengunduran berulang kali, sepertinya kali ini pemerintah kota semarang sudah menemukan hari baiknya. Dikabarkan bus wisata gratis “Yuk Muter-muter Semarang” tersebut akan mulai dioperasionalkan per hari Senin, 2 Oktober 2017. Catat tanggalnya ya, itu sudah minggu depan ini chuyyy…
Awalnya bus pariwisata gratis “Yuk Muter-muter Semarang” ini akan mulai beroperasi tanggal 17 september lalu. Kemudian karena satu dan lain alasan diundur ke tanggal 27 september. Kemudian diundur kembali tanggal 2 Oktober 2017 besok yang bertepatan dengan hari Perhubungan Nasional 2017. Cukup “nganyelke” memang, njengkeli. Mundar ,mundur terus. Tapi kiranya bisa lebih dipahami karena ini adalah proyek pertama pemerintah kota Semarang dalam memberikan fasilitas wisata gratis kepada masyarakatnya. Jadi mungkin perlu banyak yang dikondisikan. Daripada grusa-grusu ning ra dadi, hayo…
Selain itu, bus seharga Rp. 3,2 milyar ini sementara baru tersedia satu buah saja. Jadi mohon bersabar nantinya, karena kemungkinan akan terjadi antrian panjang dan berjubel. Apalagi antusiasme warga semarang kepada bus pariwisata gratis “Yuk Muter-muter Semarang” ini nampak begitu tinggi. Terlihat dibeberapa grup sosmed ramai membicarakan keberadaan bus pariwisata gratis “Yuk Muter-muter Semarang”.
Nantinya bus pariwisata gratis “Yuk Muter-muter Semarang” yang berkapasitas 70 orang ini akan melintasi rute museum mandala bhakti – imam bonjol – stasiun tawang – kota lama – pemuda – pandanaran – simpang lima – pandanaran – kampung pelangi – sampokong – kalibanteng – museum mandala bhakti.
Tidak hanya bagi warga normal saja bus pariwisata gratis “Yuk Muter-muter Semarang” ini juganya lumayan bersahabat bagi para penderita difabel. So, yuk kita serbu…
Last, cmiiw…
credit : Kholid Swaramas.