Latest

[Flash News] Markas Psycho Engine Indonesia, Semangat Putra Motor-Purwakarta, Terbakar

The Real Psycho Engine Indonesia, Semangat Putra Motor terbakar (.tribunnews.com)

Kabar duka tersiar dari markas The real psycho engine Indonesia, Semangat Putra Motor (biasa dikenal SPM) – Purwakarta. Bengkel milik pakdhe Yusuf Adib Mutofa tersebut terbakar hebat.

Diliput MetroTV (Nanang Wiwik CbAlone)

Kebakaran terjadi sekitar pukul 20.00 dan baru bisa dipadamkan pukul 22.00 setelah dinas kebakaran mengerahkan 3 armada truk pemadam kebakaran. Insiden ini (menurut beberapa sumber) mengakibatkan sekitar 30 motor (cmiiw) yang ada di dalam bengkel motor tersebut juga ikut terbakar. Pada saat kejadian itu sendiri bengkel dalam kondisi kosong mengingat pakdhe Yusuf dan keluarga sedang ada urusan di luar kota.

Rekaman kejadiannya,

Atas kejadian ini sukanyamotor menghaturkan rasa prihatin yang sedalam-dalamnya. Semoga Pakdhe Yusuf dan Keluarga beserta kru SPM diberikan ketabahan, kekuatan, kebaikan dan keselamatan.

Last, cmiiw…

sumber

Contoh Soal Ujian Kenaikan BBM Tahun Anggaran 2014-2015

Ujian kenaikan BBM bakal segera menghampiri (dokumentasi kenaikan bbm 21 juni 2013)

Sekedar persiapan saja menjelang diselenggarakannya ujian kenaikan BBM tingkat nasional untuk tahun anggaran 2014/2015. Langsung ke pokok permasalahannya yak, berikut pertanyaan contoh soal ujian kenaikan BBM yang lalu-lalu. Mohon diperhatikan.
Pertanyaan :
Jika keluarga X memiliki 2 buah sepeda motor. dengan spesifikasi sbb :
satu motor laki vixion 150cc untuk sang bapak mencari nafkah dengan mileage/konsumsi bbm 45km/l
satu lagi matic vario wantufaif untuk acara muter-muter selama motor bapak gak ada (kepasar, nganter anak, dll) dengan mileage 60km/l

Sementara keluarga y memiliki 2 buah mobil dan 2 buah motor.
1 mobil toyota fortuner untuk bapak ke kantor (14km/l).
1 mobil ford fiesta untuk ibu pergi ke kantor atau arisan (16km/l).
1 motor Ninja250 Fi untuk kakak kuliah (28km/l).
1 motor Yamaha R25 buat adik pergi sekolah (30km/l).

Subsidi bbm perliter dari pemerintah = Rp. 2.300,-
Pemakaian mobil/motor = 60km/hari

Maka, berapa subsidi yang diterima oleh masing-masing keluarga tersebut selama setahun ?…

Semua suka bbm bersubsidi (dokumentasi kenaikan bbm 21 juni 2013)

Jawab :

Jarak tempuh
motor/mobil selama setahun
= km/hari X bulan (25 hari) x tahun (12
bulan)
= 60 x 25 x 12
= 18.000 km
Subsidi yang diterima keluarga X = Konsumsi BBM keluarga X x Subsidi bbm perliter
Konsumsi BBM keluarga X = konsumsi motor 1 + konsumsi motor 2
= (18.000 : 45) + (18.000 : 60)
= 400 + 300
= 700 liter/tahun
Subsidi yang diterima keluarga X = Konsumsi BBM keluarga X x Subsidi bbm perliter
= 700 x Rp 2.300,-
= Rp. 1.610.000,-
Subsidi yang diterima keluarga Y = Konsumsi BBM keluarga Y x Subsidi bbm perliter
Konsumsi BBM keluarga Y = kons. mobil 1 + mobil 2 + motor 1 + motor 2
= (18.000 : 14) + (18.000 : 16) + (18.000 : 28) + (18.000 : 30)
= 1.285 + 1.125 + 642 + 600
= 3.652 liter/tahun
Subsidi yang diterima keluarga Y = Konsumsi BBM keluarga Y x Subsidi bbm perliter
= 3.652 x Rp 2.300,-
= Rp. 8.399.600,-
Motor kelas beginner premium pun suka (dokumentasi kenaikan bbm 21 juni 2013)

Dari perhitungan di atas didapat bisa diambil persentase pemanfaatan BBM bersubsidi, dimana Keluarga Y menerima subsidi sebesar 84% sementara keluarga X hanya 14%.

Semoga membeli BBM non subsidi ternilai sedekah untuk negeri yang papa ini (http://sugimasihada.com/)

Tulisan guyonan, jangan diambil hati.
Last, cmiiw…
*tulisan ini terinspirasi dari “BBM bersubsidi hanya untuk Orang Kaya, Ini Logikanya”

Kena Diskon Rp. 14jt-an Harga Honda CBR150R CBU hanya Rp 29jt-an saja, Buruan Langsung Bayar gak Perlu Mikir !!!

Obral !!! Honda CBR150 CBU Thailand (http://www.autoblitz.pics/)

Ini berita basi, tapi mumpung belum expired makanya tidak ada salahnya untuk blow-up kembali. Siapa tahu ada brader biker yang sedang ada rencana mau beli motor tapi belum kebagian kabar yang Luar biasa ini.

Dual keen eyes tapi sayang tidak deltabox, suksesor CBR150 thailand (motorbeam.com)

Yup, AHM sedang melakukan diskon gila-gilaan pada line motor sport mereka, Honda CBR150. Lebih tepatnya ganti harga, karena untuk dibilang diskon penurunanya sudah kelewat gendeng dari harga semula. Bayangkan dari harga awal yang ada di kisaran Rp. 43jt kini bisa ditebus hanya dengan uang Rp. 29jt-an saja. Gak habis pikir dan gak masuk akal. Apalagi mengingat produk yang kena diskon adalah salah satu flagship Honda di kelas motor sport kelas pemula. Jadi bukan barang biasa. CBU (Complete Build Up) pula. Barang import bukan barang lokalan.

Biar kata muka sempak, tapi deltabox dan CBU (http://www.mesinbalap.com/)

So, tunggu apa lagi ? mo nunggu CBR150 versi lokal ? salah besar, imho. Coz menurut saya kelebihan Honda CBR150 versi lokal (indonesia) hanya pada headlamp yang menganut dual keen eyes (mata doel) selebihnya downgrade, (lagi-lagi) imho. Lihat saja rangka mesin yang bergeser ke model tralis, bukan lagi deltabox seperti model sebelumnya. Praktis bisa dilihat itu sebuah penurunan spek untuk sebuah motor sport. Sedangkan masalah mesin saya sendiri gak yakin CBR150 lokal bakal setangguh yang CBU, paling juga common part dari CB150R, gak beda-beda jauh, imho. Dan… Klo ada dua motor type sama tapi CBU dan lokal  dengan harga yang sama, maka jelas boleh dibilang yang CBU itu murah dan yang lokal itu kelewat mahal. So ?

Tebuss aja brader…! (infonya program diskon-diskonan ini cuman sampe akhir agustus 2014 saja)

Last, cmiiw…

Aksi Pembacokan kembali Terjadi di Jalan Raya, Semarang Rawan Kejahatan di Malam Hari ?

Even 25th SCBC semarang, sabtu kemarin (sumber : http://cangkirpotol.blogspot.com/)

Kabar kekerasan kembali muncul dari jalanan kota Semarang, ibu kota Jawa Tengah. Kali ini korbannya adalah Cebe’ers peserta acara halal bihalal antar pengendara CB yang diselenggarakan di PRPP, Semarang-Jawa Tengah, hari sabtu, 23 Agustus 2014 kemarin.

Korban, yang sebenarnya hanyalah boncenger, mendapatkan bacokan nyasar dari seseorang yang tiba-tiba menghadang. Nyasar, karena disinyalir obyek bacokan sebenarnya adalah si cebe’ers utama. Untung ketika itu (berdasarkan keterangan status koban) dia masih bisa mengelak. Namun sayang nasib buruk justru menimpa boncenger, dia kesrempet tebasan parang dari sang pelaku. Alhasil tebasan tersebut menggores celana hingga tembus ke paha korban.

Korban pembacokan (sumber : akun brader Singgih Ordinary di CB Jateng-DIY)

Pelaku yang berjumlah sekitar 5 (masih simpang siur mengenai jumlah) orang bersenjatakan parang tersebut mencegat korban selepas keluar dari area even diadakan, tepatnya di sekitar rel kereta api, daerah Krobokan. Entah apa duduk permasalahan yang melatarbelakangi insiden itu, yang jelas gerombolan orang yang di duga warga sekitar tersebut menebaskan parangnya secara membabi buta tidak hanya ke pengendara CB saja melainkan ke pengguna jalan yang lain. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut

Akhir-akhir ini, intensitas kiminalitas di jalan raya kota Semarang memang cukup tinggi. Umumnya insiden terjadi malam hari, dan semakin meningkat setelah melewati tengah malam. Kebanyakan korbannya adalah alone biker yang sedang riding santai.

Dengan kejadian ini dihimbau kepada para brader biker agar lebih hati-hati dan waspada. Jangan terlalu pelan dalam menjalankan sepeda motornya apalagi ketika melewati area-area sepi dan rawan kriminalitas. Dan tentu saja kepada jajaran kepolisian untuk lebih meningkatkan pengamanan (hehe… kek kapolri aja sayah).

Last, cmiiw…

Gimana kalau Pabrikan ‘Kecil’ Cucuk-cucukan dengan Pabrikan Besar di Area Blue Ocean ?

Raja kelas 250 cc, dulu (motorcycle-usa.com)

Boleh dikatakan inilah yang terjadi sekarang diranah dunia otomotif Indonesia, khususnya roda dua. Ketika pasar motor 250cc yang dulu hanya dimainkan oleh satu pabrikan saja, Kawasaki, kini 2 pabrikan besarpun, Yamaha dan Honda, tiba-tiba ikut nyemplung mencari peruntungan di dalamnya. Tentu ini sebuah ancaman besar bahkan mengarah ke bencana bagi pabrikan sekelas Kawasaki. Kalau tidak hati-hati bisa jadi armada Kawasaki bakal kocar-kacir.

Sebelum lebih jauh, mari sedikit refresh pengetahuan kita mengenai blue ocean. Menurut sumber yang bersliweran di google dan wikipedia, strategy blue ocean merupakan strategy bisnis yand dilakukan oleh pelaku bisnis dengan menciptakan value inovation pada ruang pasar yang tidak dilirik oleh kompetitor lain sehingga terciptalah persaingan yang tidak relevan.

Sebagaimana Kawasaki, mereka menawarkan Ninja 250cc manakala pabrikan lain sama sekali tidak tertarik dengan pasar ini. Alhasil Ninja 250cc dengan leluasa menguasai pasar yang mereka ciptakan sendiri. Saking leluasanya, butuh waktu bertahun-tahun untuk melihat ada perubahan pada ninja 250, minor change sekalipun. Mungkin bagi pabrikan Kawasaki berpikir, buat apa ada update ? toh gak ada saingan.

Honda CBR250R belum cukup kuat melawan Ninja 250 (http://motoroids.com/)

Keadaan sedikit memanas manakala pabrikan motor terbesar di dunia, Honda, mengeluarkan CBR250cc. Meskipun masih belum membuat pabrikan Kawasaki full kepanasan tapi sudah cukup untuk membuat pabrikan ini mulai pasang kuda-kuda. Beruntung, CBR250 hanya berbekal satu cylinder. Masih kalah dengan Ninja 250 yang sudah dua cylinder yang ternyata lebih match dengan selera biker kita. Apalagi paska di releasenya Ninja 250 mono yang dibandrol jauh lebih murah, bahkan dengan CBR150R sekalipun (sebelum kena diskon), praktis perlawanan Honda CBR250 hanya tinggal cerita.

Yamaha R25, penantang tangguh Ninja 250 (http://7leopold7.com/)

Masalah benar-benar muncul setelah Yamaha yang bak pahlawan kesiangan muncul dengan R25-nya. Berbekal jumlah cylinder yang sama tapi dengan tenaga yang lebih powerfull plus kelebihan-kelebihan disisi yang lain (desain, ergonomi, harga, brand, dll…) membuat Yamaha R25 benar-benar mimpi buruk bagi Kawasaki, khususnya armada ninja 250-nya. Keadaan semakin jelas manakala inden online yang diselenggarakan YIMM selama kurang dari 25 jam telah berhasil menggait 2677 penginden. Bandingkan dengan rata-rata penjualan Ninja 250 perbulan yang ada diangka 2000-an ‘saja.

Next target kah ? (http://harganew.com/)

Case pada ninja 250 cc ini tentunya menjadi warning bagi pabrikan Kawasaki yang selama ini menikmati market blue ocean sendirian, tanpa kompetitor. Bahkan seolah-olah sudah dicap pemain spesialis blue ocean market. Bayangkan jika pabrikan ‘besar’ dengan segala nilai ‘plus’nya seperti Honda dan Yamaha juga ikut-ikutan main di motor garuk yang selama ini juga hanya dihuni oleh Kawasaki dengan varian KLX-nya. Terus Kawasaki mo jualan apa ?

Hal lain yang bisa kita ambil dari case ini adalah bahwa market ‘mainstream’/red ocean telah bergeser menggerus market (yang dulunya) masuk kategori blue ocean.

Last, cmiiw…

Polling Opera Sakit Hati Honda CBR150R vs Yamaha R25…..

(Mungkin) Sama-sama bikin sakit hati (google.co & iwanbanaran.com)

Mencoba menyelami hati (ciyeee…) para enthusiast biker tanah air mengenai dua temuan yang efeknya cukup wow di dunia blogosphere kita akhir-akhir ini. Yaitu soal harga Honda CBR150R yang kena diskon besar-besaran (sampe menyentuh angka Rp 13-14 juta) dan Power Yamaha R25 yang ‘tidak’ sesuai dengan ekspektasi awal dimana ada penurunan hasil tes dyno sebesar 2hp dari unit tes yang telah dipublikasikan. Beritanya ada disini dan disini. Dua hal yang sepertinya cukup menarik untuk di’polling’kan, hee…

Dalam polling ini parameter utamanya adalah hanya kepada pemilik (atau seolah-olah anda adalah pemilik/sudah memiliki motor yang dimaksud), karena pastinya klo untuk yang baru mau beli, berita diskon besar-besaran Honda tidak lagi menyakitkan akan tetapi malah menyenangkan (sesuatu yang diharapkan), ya tho ?

Jadi point-nya…
Jika anda adalah pemilik salah satu atau kedua motor di atas, manasih yang lebih menyakitkan dari hasil temuan tersebut ?

var cookie_booroo=0, surveyid=61776, random_booroo=0, enddate_booroo=0, maxchecked_booroo=2, jsonurl_booroo=’http://booroo.com/app/vote.asp’, customurl_booroo=”,jsonThemeString={“poll”:{“bg_hide”:1,”bg_opacity”:0,”bg_color_start”:”ffffff”,”bg_color_end”:”ffffff”,”border_color”:”ffffff”,”border_style”:”solid”,”border_size_t”:0,”border_size_r”:0,”border_size_b”:0,”border_size_l”:0,”border_size_grouper”:1,”border_radius_grouper”:1,”border_radius_t”:4,”border_radius_r”:4,”border_radius_b”:4,”border_radius_l”:4,”border_size”:0,”border_radius”:0,”border_pref”:0,”shadow_x”:0,”shadow_y”:0,”shadow_size”:”0″,”shadow_blur”:0,”shadow_color”:”000000″,”shadow_style”:””,”padding_grouper”:1,”padding_t”:0,”padding_r”:0,”padding_b”:0,”padding_l”:0,”margin_grouper”:0,”margin_t”:0,”margin_r”:0,”margin_b”:50,”margin_l”:0},”pollpreview”:{“bg_hide”:0,”bg_opacity”:0,”bg_color_start”:”383838″,”bg_color_end”:”000000″,”border_color”:”575357″,”border_style”:”solid”,”border_size_t”:1,”border_size_r”:0,”border_size_b”:0,”border_size_l”:0,”border_size_grouper”:0,”border_radius_grouper”:1,”border_radius_t”:0,”border_radius_r”:0,”border_radius_b”:0,”border_radius_l”:0,”border_size”:1,”border_radius”:0,”border_pref”:1,”padding_grouper”:1,”padding_t”:10,”padding_r”:10,”padding_b”:10,”padding_l”:10},”pquestion”:{“bg_hide”:0,”bg_opacity”:0,”bg_color_start”:”000000″,”bg_color_end”:”000000″,”border_style”:”solid”,”border_size_t”:1,”border_size_r”:1,”border_size_b”:0,”border_size_l”:1,”border_size_grouper”:1,”border_radius_grouper”:0,”border_radius_t”:6,”border_radius_r”:6,”border_radius_b”:0,”border_radius_l”:0,”border_size”:0,”border_radius”:0,”border_pref”:0,”border_color”:”ffffff”,”font_family”:”Arial,Helvetica,sans-serif”,”font_size”:15,”font_color”:”f8a025″,”font_bold”:”bold”,”font_italic”:”normal”,”text_shadow”:0,”text_shadow_h”:1,”text_shadow_v”:1,”text_shadow_blur”:0,”text_shadow_color”:”7a7a7a”,”padding_grouper”:0,”padding_t”:10,”padding_r”:10,”padding_b”:11,”padding_l”:10,”margin_grouper”:0,”margin_t”:0,”margin_r”:0,”margin_b”:0,”margin_l”:0,”font_underline”:”none”},”alabel”:{“font_family”:”Arial,Helvetica,sans-serif”,”font_size”:12,”font_color”:”d4d4d4″,”font_bold”:”bold”,”font_italic”:”normal”,”text_shadow”:0,”text_shadow_h”:0,”text_shadow_v”:0,”text_shadow_blur”:4,”text_shadow_color”:”444444″,”padding_grouper”:0,”padding_t”:7,”padding_r”:0,”padding_b”:7,”padding_l”:0,”margin_grouper”:0,”margin_t”:0,”margin_r”:0,”margin_b”:0,”margin_l”:0,”font_underline”:”none”,”answer_seperator”:1},”bartext”:{“font_family”:”Arial,Helvetica,sans-serif”,”font_size”:15,”font_color”:”d4d4d4″,”font_bold”:”bold”,”font_italic”:”normal”,”text_shadow”:0,”text_shadow_h”:0,”text_shadow_v”:0,”text_shadow_blur”:2,”text_shadow_color”:”444444″,”padding_grouper”:0,”padding_t”:0,”padding_r”:0,”padding_b”:0,”padding_l”:0,”margin_grouper”:0,”margin_t”:0,”margin_r”:0,”margin_b”:0,”margin_l”:0,”font_underline”:”none”},”qviewa”:{“font_family”:”Arial,Helvetica,sans-serif”,”font_size”:11,”font_color”:”d4d4d4″,”font_bold”:”bold”,”font_italic”:”normal”,”font_color_hover”:”444444″,”font_underline”:”underline”,”text_shadow”:0,”text_shadow_h”:1,”text_shadow_v”:1,”text_shadow_blur”:1,”text_shadow_color”:”444444″,”padding_grouper”:1,”padding_t”:0,”padding_r”:0,”padding_b”:0,”padding_l”:0,”margin_grouper”:1,”margin_t”:0,”margin_r”:0,”margin_b”:0,”margin_l”:0},”qbutton”:{“font_family”:”Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif”,”font_size”:12,”font_bold”:”bold”,”font_italic”:”normal”,”font_color”:”ffffff”,”text_shadow”:0,”text_shadow_h”:1,”text_shadow_v”:1,”text_shadow_blur”:0,”text_shadow_color”:”636263″,”bg_hide”:0,”bg_opacity”:0,”bg_color_start”:”f5a331″,”bg_color_end”:”f69f25″,”border_color”:”e69327″,”border_style”:”solid”,”border_size_t”:1,”border_size_r”:1,”border_size_b”:1,”border_size_l”:1,”border_size_grouper”:0,”border_radius_grouper”:0,”border_radius_t”:0,”border_radius_r”:0,”border_radius_b”:0,”border_radius_l”:0,”border_size”:1,”border_radius”:0,”border_pref”:0,”padding_grouper”:0,”padding_t”:5,”padding_r”:9,”padding_b”:5,”padding_l”:9,”margin_grouper”:0,”margin_t”:6,”margin_r”:0,”margin_b”:0,”margin_l”:0,”font_underline”:”none”},”bar”:{“bg_hide”:0,”bg_opacity”:0,”bg_color_start”:”f5a331″,”bg_color_end”:”f69f25″,”border_color”:”e69327″,”border_style”:”solid”,”border_size_t”:1,”border_size_r”:1,”border_size_b”:1,”border_size_l”:1,”border_size_grouper”:0,”border_radius_grouper”:0,”border_radius_t”:0,”border_radius_r”:0,”border_radius_b”:0,”border_radius_l”:0,”border_size”:1,”border_radius”:0,”border_pref”:0,”padding_grouper”:1,”padding_t”:6,”padding_r”:6,”padding_b”:6,”padding_l”:6,”margin_grouper”:1,”margin_t”:4,”margin_r”:4,”margin_b”:4,”margin_l”:4},”barperc”:{“font_family”:”Arial,Helvetica,sans-serif”,”font_size”:10,”font_color”:”f69f25″,”text_shadow”:0,”text_shadow_h”:1,”text_shadow_v”:1,”text_shadow_blur”:3,”text_shadow_color”:”444444″,”font_underline”:”none”},”defaultpage”:{“bg_color_start”:”ffffff”,”bg_color_end”:”ffffff”,”youtube_url”:””,”background_image_url”:””,”background_image_style”:”Stretched”,”background_image_width”:”1200″,”background_image_height”:”904″,”poll_position”:”2″,”bg_width”:310},”help”:{“help_shown”:0}};

Lebih sakit mana bro…?

Harga motor diobral murah (Honda CBR150R CBU, dulu beli 43 juta sekarang harga ‘cukup’ 29 juta saja)
Power motor kena sunat 2 hp (power Yamaha R25, unit tes awal = 29 hp tes individu oleh blogger = 27 hp)
Harga motor diobral murah (Honda CBR150R CBU, dulu beli 43 juta sekarang harga ‘cukup’ 29 juta saja)0%
Power motor kena sunat 2 hp (power Yamaha R25, unit tes awal = 29 hp tes individu oleh blogger = 27 hp)0%

[DIY] Tips Seting Karbu Irit & Kenceng ala Den Bagus

Satria fenomenal Den Bagus 30 DK in action (courtesy : wildan zuhdi)

Mlipir ke akun FB mas bro Wildan Zuhdi, secara tidak sengaja nemu (lagi) tips yang sangat berguna dan rasanya paling dicari biker, Seting Karbu Irit tapi Kencang !. Okelah tanpa babibu langsung simak saja tips dari owner satria FU harian paling fenomenal ini.

Disini fokus setting lebih dititik beratkan pada bagaimana cara menentukan ukuran pilot jet & main jet yang tepat untuk karbu. Skali lg sy bukan ahli, sy cm ingin berbagi mudah2an bermanfaat, amiin.

Batasan dalam menentukan Pilot Jet dan Main Jet
Sebelum eksekusi mnentukan angka PJ MJ, sebelumnya kita msti pahami dlu ttg BATASAN DALAM MENENTUKAN ANGKA PJ MJ. Karena klo gak tau batasan nya dikhawatirkan nnti kebablasan.
Sebenarnya klo ada alat AFR meter kita gak perlu repot mmpelajari hal ini, tinggal colok alat aja sdh ketahuan hasilnya sesuai dg angka stokiometri rumus bakar. Tp saya disini mencoba merangkum cara2 manual yg sdh terbukti efektif bikin irit tanpa mengurangi performa nya.

Batas-batas dlm seting PJ MJ.
1. BATAS ATAS
2. BATAS BAWAH.

Cara menentukan angka main jet.
Batas atas dlm menentukan angka MAIN JET adalah cari ukuran main jet hingga mendapati setingan BREBET PUTUS2. Setelah itu TURUNKAN angka main 2 step. Disitulah angka yg pas. Mgkin metode yg sy terapkan akan berbeda dg rekan lain dlm mnentukan ukuran main jet. Ini sah2 saja krn org punya dasar sendiri. Jd jangan takut menentukan angka main jet, krn batas ukuran main jet dg cara sprti ini gak bikin boros. Justru bs bikin mesin awet krn kebutuhan bahan bakar sdh siap utk maen geber2an. Ini batas aman seting main jet, krn disinilah batas antara setingan ideal& basah. Mesin aman digeber selama turing berjam2.
Jika diukur dg alat afr meter, angka stokiometri ada disekitar 13:1

Cara menentukan angka pilot jet.
Menentukan angka PILOT JET yg tepat akan mmbuat konsumsi bbm jd lbih irit.
Hasil pengalaman sy, pilot jet lbih berpengaruh trhadap konsumsi bbm.
Batas bawah dlm menentukan angka pilot jet yg irit adalah sbb:
1. Knalpot Nembak2
2. Tarikan ngayun. Jd ketika gas ditarik mesin ada jeda sprti telat bensin.
Jd kebalikan dr cara menentukan angka main jet adalah dg mncari angka pilot jet hingga knalpot nembak2 atau ngayun, lalu NAEKAN ANGKA PILOT JET 1 STEP. Karena disinilah batasan antara stelan kering& ideal. Jika diukur dg alat afr meter, maka angka stokiometri skitar 1:15. Angka sgini msih aman utk kperluan harian turing dg cara ngurut gas. Dg cara sperti ini kita gak perlu maen bleyer2 gas krn gak bnyak bbm yg terbakar di rpm bawah.

Inilah rahasia setingan karbu Den bagus dg karbu Pwk35 Sudco Air Striker dg konsumsi bnm 1:36 km dg topspeed skitar 170kpj kpj.

Demikian yg dpt sy sampaikan.
Mohon maaf jika ada kkurangan.
Terimakasih.
Salam mudik 2014.
Wildan Zuhdi | Satria Den Bagus

Last, cmiiw…

Perbedaan Air Aki dengan Accu Zuur (aki sir)

Air aki warna biru, accu zuur warna merah ? (http://depoaccu.indonetwork.co.id/)

Apa beda accu zuur dengan air aki? Jangan jawab, aki zuur dibungkus dalam botol merah atau botol bening dengan tutup merah. Sedang, air aki dikemas dalam botol plastik biru atau botol transparan dengan tutup biru. Sebab itu jawaban standar. Ketahui kandungannya biar sampeyan diakui lebih tau dan tau lebih.
Sahrudin dari perusahaan Aki, GS Battery mau bagi ilmu. Katanya, accu zuur atau biasa disebut aki sir sebenarnya larutan asam sulfat (H2SO4). Larutan ini mengandung elektrolit sehingga mampu mengikat setrum.

Accu Zuur (aki sir) dan komposisinya (http://akimobilbatam.blogspot.com/)

“Bahan dasarnya sulfur atau H2SO4. Bisa dibeli bebas di toko-toko kimia. Larutan sulfur diencerin lagi dengan air murni sampai berat jenisnya pas untuk keperluan aki,” jelas karyawan bagian Technical Support, PT GS Battery.

Berat jenis aki sir yang dijual dalam kemasan botol merah sekitar 1,26. Angka itu menunjukkan berat jenis air setelah dicampur sulfur. Itu sebanding dengan 30% dari total volume dalam botol. Biasanya toko kimia menjual sulfur dengan berat jenis 1,8.

Secara fisik aki sir dicirikan cairannya agak keruh. Juga sedikit kental. “Seperti air yang diaduk dengan gula pasir,” papar pria yang ngantor di kawasan Sunter, Jakarta Utara itu.

Nah, karena mengandung sulfur, sifatnya ganas. Kalo kena kulit, langsung gatal-gatal. Jika kena kain, bisa bolong. Di besi, mengakibatkan karat. “Logam yang tahan sulfur, ya… timah hitam. Itu bahan elemen aki,” bilang Sahrudin yang sudah dikaruniai dua putri.

Air Aki dan komposisinya (http://akimobilbatam.blogspot.com/)

Giliran air aki. Cairan di botol plastik biru itu sejatinya air murni. Tak mengandung logam. Kata Sahrudin, bahan dasarnya bisa dari air PAM atau sumur. “Tapi telah melewati proses pemurnian. Dengan cara penyulingan dan proses demineralisasi. Sifatnya netral,” ungkap warga Bekasi itu.

Biasanya air aki yang dijual bebas didapat dari hasil proses demineralisasi. Sebab, cara penyulingan lebih mahal dan makan waktu. “Penyulingan sistemnya air diuapkan baru uapnya ditampung. Kalau demineralisasi caranya disaring atau dicampur cairan kimia untuk memisahkan unsur logamnya,” urai Sahrudin.

Nah, air aki yang didapat lewat penyulingan disebut aquadest. Yang ini bisa didapat di apotik. “Ini lebih bagus untuk aki. Tapi jelas lebih mahal,” tutup Sahrudin.

Last, cmiiw…

Sumber

[DIY] Aki Tekor ? Jangan Panik !

Aki tekor, masih bisa diperbaiki (courtesy: santiyoga.com)

Setelah hampir empat tahun menjadi sumber listrik bagi motor saya, akhirnya batre kering alias aki kering merek Yuasa tipe YTZ4V ini pun mulai sekarat. Sudah tidak ‘tek jleng’ lagi, mesti standar tengah dan diengkol manual untuk menghidupkan mesinnya. Merepotkan.

Memang sih, rentang waktu hampir empat tahun bagi sebuah aki kering boleh dibilang sudah sangat mewah sekali. Dimana rata-rata usia pake aki kering motor matic hanya dikisaran 2-3 tahun. Tapi menggantinya begitu saja dengan yang baru kok kesannya terlalu pasrah dengan nasib ya ?…(ini mah ngeles, aselinya karena gak punya duit aja buat beli baru. Hehe…)

So, let’s do it yourself (DIY). Pertama kali yang perlu dilakukan pastinya berguru ke simbah google yang kesohor sakti mandraguna. Setelah dapat jurus yang diinginkan maka saatnya menyiapkan jampi-jampi plus ubo rampe buat menghidupkan kembali aki kering yang hampir mokat tersebut.

Jampi-jampi yang diperlukan meliputi,

  1. obeng – (minus) kecil aja jangan besar-besar. Akan kita pakai buat membuka cover inlet aki.
  2. obeng + (plus/kembang), untuk membuka baut konektor ke aki.
  3. air accu. Ada perdebatan disini antara air aki (tutup biru) atau accu zuur (tutup merah). Tapi berhubung madzab air aki yang saya anut itu terbukti manjur, maka untuk sementara abaikan para penganut ‘accu zuur’ apapun dalil yang mereka berikan, hehe…
  4. lem metal/besi. Kita pakai untuk mengelem kembali cover aki yang kita buka
  5. BBM premium/pertamax 1 liter saja. Untuk back up waktu pengisian aki (ceritanya kita gak punya charger aki)

Singkat cerita, aki yang sudah dikeluarkan dari body motor kita buka cover/penutup inletnya. Pastikan jangan sampe keliru antara cover inlet dengan cover aki (lihat gambar). Setelah kebuka isikan beberapa cc air aki ke masing-masing lubang. Secukupnya saja, kira-kira 1-2cm dari ujung lubang aki tersebut. Kemudian kembalikan cover inlet. Jangan lupa dilem lho ya, coz cuma cover itu yang buat nutup lubang inlet-nya. Gak seperti aki basah yang ada baut-baut plastiknya.

Be a bad boy ! abaikan tulisan “do not open”

Setelah dirasa aman dan rapat, kembalikan aki ketempatnya semula. Lalu lakukan pengisian (charging) aki dengan jalan menyalakan motor selama kurang lebih 20-30 menit. Agar tidak ‘mubazir’ dan mesin tidak overheating, lakukan pengisian sambil sepeda motor dijalankan. Bisa buat jalan-jalan, nganter istri ke pasar, jadi ojek gadungan… atau apa kek. hehe… Pokoknya mesin dalam kondisi nyala selama 20-30 menit.

Mohon maaf karena untuk gambar dokumentasi tidak ada (gak sempet moto2) jadi nyomot dari google saja. Tapi percayalah, ini pengalaman pribadi saya kok. Nah, semoga bermanfaat dan berhasil.

Last, cmiiw…

Mobil Se-Irit Matic ?

Volkswagen XL1 (hdcarwallpaper.com)

Jika dulu rata-rata matic sangat  boros dalam konsumsi bahan bakar (antara 30-40 km per liter), maka dengan teknologi injeksi kini motor matic menjelma menjadi komuter dengan teknologi teririt (imho). Dimana rata- rata konsumsi bahan bakar matic terkini, untuk satu liter bisa diatas 50-an kilometer. Tentunya sangat ramah di kantong. Lalu adakah mobil yang seirit itu ?

1 liter untuk 80km, mau ? (atomcave.com)

Adalah Volkswagen XL1 atau biasa disebut VW 1 liter satu-satunya mobil dengan millieage mencapai 1/80 (popular science), yang berarti bahwa dengan ‘hanya’ satu liter BBM mobil ini sanggup menjelajah sejauh 80 km. Angka yang cukup fantastis memang, bahkan jika disandingkan dengan motor matic sekalipun. Namun perlu diketahui bahwa proyeksi awal milleage mobil ini adalah 1/100 (wikipedia). Dengan kata lain, bisa jadi kedepannya mobil ini bisa makin irit lagi.

Jeroan Vokswagen XL1 (caricos.com)

Demi mencapai tingkat keiritan tersebut, ada tiga hal dasar yang coba dimaksimalkan oleh Volkswagen, yaitu ; mengurangi bobot mobil secara keseluruhan, memaksimalkan sisi ke-aerodinamis-an serta memperbaiki efisiensi penyaluran power di dalam mesin. Ulrich Hackenberg yang sebelumnya bekerja untuk Bentley dan Bugatti, pun ditarik untuk memimpin proyek ambisius tersebut.

Cover ban belakang, belum terbiasa (caricos.com)

Volkswagen XL1 sebagian besarnya menggunakan serat karbon. Bahkan Sasis mobil inipun terbuat dari serat karbon. Sementara untuk mengurangi hambatan yang disebabkan oleh angin, kaca spion pun ikut menjadi korban, body mobil yang dibuat se-smooth mungkin serta bentuk low-riding pun jadi acuan. Akhirnya, dengan mobil yang ringan dan ‘licin’ itu, serta mesin diesel dua silinder berkapasitas 830cc dan elektrik motor 20kW, si XL1 inipun bisa meraih (dengan seorang driver tanpa penumpang) jarak tempuh 82 km dengan satu liter bbm.

‘Camera’ spion (caranddriver.com)

VW memproduksi mobil ini dibuat terbatas dan dijual di benua eropa seharga $146,000.- atau sekitar Rp 1,4M. Tertarik ?

Last, cmiiw…

Cart
  • No products in the cart.