[Late Post] Dua Kali Kehilangan Poin, Helm HJC Siap-siap Pisah Kepala dengan Jorge Lorenzo
|Insiden pertama terjadi di race pembuka, Qatar. Ketika itu busa bagian depan melorot hingga menutupi mata Jorge Lorenzo. Alhasil poin yang didapat pun tidak maksimal. Sementara yang paling krusial adalah kejadian di seri Silverstone-Inggris Kemarin. Tampil gemilang di awal-awal lomba, bahkan memimpin hingga beberapa lap, performa Jorge Lorenzo perlahan-lahan menurun dikarenakan kaca helm yang berkabut. Ia pun harus rela finish di peringkat ke-4. Dengan hasil tersebut gap poin perebutan gelar juara dunia motoGP menjadi 12 poin dari peringkat pertama, Valentino Rossi. Padahal sebelum race peringkat Jorge Lorenzo masih lebih baik (pemimpin klasemen) ketimbang Valentino Rossi.
Patutkah helm yang disalahkan ? yup, saya sendiri berpendapat bahwa insiden helm memiliki andil signifikan dalam penurunan performa Jorge Lorenzo. Meskipun seorang Valentino Rossi berkomentar “just excuses, what’s a foggy visor”. Dimana-mana, vision atau penglihatan adalah hal yang utama. Coba diinget-inget, klo malem visor helm nya seringan di buka atau ditutup ? pasti lebih sering dibuka kan ? kenapa ? karena lebih nyaman untuk melihat, lebih alami. Sementara kalau pake visor, kenyamanan praktis berkurang karena silau atau membuat cahaya dari depan berpendar, sangat mengganggu. Apalagi ini balapan, tentunya pandangan harus dibuat nyaman dengan senyaman-nyamannya. Kalau sampai terhalanh busa atau kaca helm berkabut pasti akan menjadi bencana besar bagi si rider. Selain itu juga terkesan konyol dan tidak profesional.
Dalam kasus ini, yang paling dibuat ketar-ketir tentu saja HJC, sponsor utama helm bagi Jorge Lorenzo di motoGP. Bisa jadi musim depan bakal tidak dipakai lagi oleh Jorge Lorenzo. Sebuah kerugian terbesar tentunya bagi pabrikan. Mengingat dari sisi marketing, selain Valentino Rossi dan Marc Marquez, Jorge Lorenzo juga merupakan ikon balap motoGP untuk saat ini. Apalagi performa Jorge Lorenzo sedang dalam track juara, sering podium bahkan menjadi salah satu pembalap dengan jumlah kemenangan paling banyak untuk saat ini. Gampangnya, nama HJC akan sering muncul di media-media.
Namun dengan dua insiden memalukan tersebut, nama HJC praktis tercoreng. Tidak cuma sedikit tapi sudah coreng moreng. Terlepas dari musim depan bakalan dipakai lagi oleh Jorge Lorenzo ataukah tidak.
Last, cmiiw…