Keep safety !!!, Jalan Raya Bukan Sirkuit Balap
|
Foto kecelakaan sepeda motor akhir-akhir ini demikian marak bertebaran di media sosial semisal facebook dan tweeter. Korban pun berjatuhan, dari yang ringan sampe meninggal dunia, tidak sedikit jumlahnya. Meskipun tiap kali nge-post acapkali terucap nasehat agar lebih berhati-hati lagi dalam berkendara, toh kecelakaan kembali terulang. Why ? kenapa gak ada kapok-kapoknya ?…
Perlengkapan Berkendara, Sikap & Kondisi Kendaraan
Pertama, tentu saja kesadaran akan safety dalam berkendara yang sangat kurang. Baik dalam perlengkapan berkendara, attitude maupun kondisi kendaraan itu sendiri. Dalam perlengkapan berkendara bisa kita lihat banyak dari korban yang tidak menggunakan helm dan perlengkapan keamanan lainnya (sepatu, sarung tangan, decker bila perlu…). Dari kejadian terakhir yang terpantau terlihat jelas bagaimana kondisi kepala biker yang rompal setelah berbenturan langsung dengan benda keras. Alhasil nyawalah taruhannya. Memang sih memakai perlengkapan safety belum tentu menjamin keselamatan sesorang, tapi paling tidak itu adalah bentuk ikhtiar kita, setidaknya untuk menghargai kehidupan yang telah dianugerahkan.
Selain perlengkapan berkendara, attitude atau sikap seorang biker dalam berkendara juga menjadi faktor penting lainnya. Sikap yang kekanak-kanakan, arogan seringkali menjadi latar belakang terjadinya kebut-kebutan dijalan raya. Tidak hanya biker dewasa, bahkan yang paling menakutkan adalah biker anak-anak bau kencur. Boncengan tiga, tanpa helm, dan pasti ngebut. Saya heran, kok orang tuanya gak ’eman’ ya ngasih mesin pembunuh kepada anak-anak ?
Kemudian kondisi kendaraan. Piranti pengereman yang diubah dari standar, bukannya untuk lebih aman tapi sekedar untuk gaya-gayaan. Mengganti ban dengan ukuran di bawah standar, sering kita sebut sebagai ban cacing, juga menjadi tren yang sangat digandrungi saat ini. Gak peduli apakah nantinya bakalan ngesot waktu hard/late breaking, yang penting GAYA. Yups, style is more important thing than safety.
Efek Iklan Motor
Kedua, dan ini mungkin yang paling memprihatinkan. Yaitu kampanye yang dilakukan para produsen sepeda motor, bukan untuk meningkatkan safety dalam berkendara tapi ajakan (tersirat atau bahkan tersurat) untuk kebut-kebutan, berpacu dijalanan tentunya dengan produk mereka. Masing-masing produsen promosi bahwa motornyalah yang paling kenceng, paling buanterrr.. yang lain ecesss… Tantang nyalimu !… ini teknologi motoGP !… demikian sebagian jargon iklan mereka. Dan bener saja, sadar atau gak para konsumenpun terbentuk mindset-nya sesuai iklan motor yang mereka pakai.
Last, cmiiw…