Zwarte Cross Festival – Black Cross, ketika Superbike Harus Beradu di Lintasan Lumpur

Zwarte Cross Festival – Black Cross, ketika Superbike Harus Beradu di Lintasan Lumpur. Seperti yang kita pahami bahwa masing-masing motor memiliki spesifikasi dan peruntukannya masing-masing.  Sehingga secara umum kita kenal ada beberapa jenis motor sesuai peruntukannya tersebut. Let’s say, ada yang namanya motor superbike, motor tipe balap untuk jalan-jalan beraspal. Motor trail aka. dirt bike, seperti namanya motor ini untuk digunakan dan diadu di jalan atau lintasan ekstrim berlumpur. Serta motor enduro, yaitu motor untuk mengakomodir kedua jenis lintasan di atas. Dimana motor ini bisa digunakan di lintasan lumpur maupun jalanan biasa. 

Lalu apa jadinya kalau motor-motor balap sekelas superbike, seperti Yamaha yzf R1, Kawasaki Ninja, Honda CBR…harus beradu di lintasan berlumpur ? yang terlihat adalah penyiksaan tanpa ampun jauh dari rasa perikemotoran. Bagaimana motor-motor dengan roda-roda dibalut ban slick harus melahap lintasan licin berlumpur, motor-motor dengan jarak ke tanah sangat pendek harus melintas gundukan-gundukan tanah yang tinggi. Belum lagi jarak spatboard motor superbike yang mefet abis dengan ban harus dijejali tanah berlumpur. Andai saja motor ini bisa bicara, pasti dia akan ngomong… “Adek gak sanggup bang…!”.

Salah satu bagian acara di Festival bertajuk Zwarte Festival yang tujuannya cuma “have fun” ini diselenggarakan di Licthenvorde, Belanda. Entah berapa biaya yang harus dikeluarkan paska berkompetisi diajang ini. Yang pasti motor-motor superbike tersebut akan mengalami masa-masa cleaning besar-besaran dan perawatan intensif yang cukup lama.

Zwarte Festival sendiri adalah festival motor terbesar di negara Bleanda. Diselenggarakam sejak tahun 1997 direntang waktu 20-22 Juli. Nama Zwarte Festival secara harafiah berarti “black cross” merupakan kombinasi festival motorcross, musik dan pertunjukan akrobatuk. Untuk ajang motorcross pesertanya bisa siapa saja, yang penting bisa bayar.

 

Last, cmiiw…