TESLA Bangun Baterai Lithium Ion Terbesar di Dunia dalam 100 Hari atau Gratis, Sebuah Komitmen Bernilai $417juta USD dari Elon Musk
|TESLA Bangun Baterai Lithium Ion Terbesar di Dunia dalam 100 Hari atau Gratis, Sebuah Komitmen Bernilai $417juta USD dari Elon Musk. Elon Musk, bos pendiri perusahaan mobil TESLA menerima tantangan untuk mendirikan sebuah pembangkit listrik cadangan di negara bagian South Australia terkait dengan krisis listrik di negara bagian tersebut.
Seperti diketahui bahwa South Astralia pada tahun lalu mengalami pemadaman total selama beberapa waktu sehubungan dengan krisis listrik yang mekanda salah satu negara bagian di Australia tersebut. Pemadaman ini sangat berdampak besar bagi perekonomian South Australia. Sebagai gambaran, BHP Olimpic Dam , Perusahaan yang bergreak di bidang pertambangan itu selama pemadaman 2 minggu saja sudah mengalamai kerugian sebesar $105 juta USD atau sekitar Rp. 1.5 triliun, sebuah nilai yang sangat wow pastinya.
Kembali ke TESLA, Cerita bermula ketika seorang pengusaha millioner, Mike-Canon Brokes, memberikan tantangan kepada TESLA di bulan Maret 2017 untuk merealisasikan klaimnya yang mengaku bisa menyelesaikan masalah pemadaman total di wilayah South Australia.
“Lyndon & @elonmusk – how serious are you about this bet? If I can make the $ happen (& politics), can you guarantee the 100MW in 100 days?” cuit Mike Canon Brokes.
Tesla will get the system installed and working 100 days from contract signature or it is free. That serious enough for you?
— Elon Musk (@elonmusk) 10 Maret 2017
Serta merta Elon Musk menjawab tantangan sekaligus keraguan Mike Canon Brokes tersebut. Melalui cuitan di akun twitternya,
Elon Musk berkata “Tesla will get the system installed and working 100 days from contract signature or it is free. That serious enough for you?”.
“This will be the highest power battery system in the world by a factor of 3. Australia rocks!!” lanjut Elon Musk.
Cuitan Elon Musk inipun mendapat respon positif dari sang penantang, Mike-Canon Brokes
“legend!  You’re on mate. Give me 7 days to try sort out politics & funding. DM me a quote for approx 100MW cost – mates rates!”.
legend! ☀️ You’re on mate. Give me 7 days to try sort out politics & funding. DM me a quote for approx 100MW cost – mates rates!
— Mike Cannon-Brookes (@mcannonbrookes) 10 Maret 2017
Setelah Mike Canon Brokes mendapatkan sumber pendanaan, maka ditandatanganilah mega proyek ambisius senilai $417juta USD atau Rp. 5,838 triliun dengan syarat seperti yang dijanjikan oleh Elon Musk, bahwa proyek harus selesai dalam jangka waktu 100hari atau gratis. Artinya jika mega proyek tersebut selesai diluar waktu yang telah ditetapkan maka Elon Musk bersama TESLA-nya tidak akan menerima bayaran sepeserpun.
Sebenarnya mega proyek ambisius ini bukanlah proyek penunjukan dari pemerintah daerah South Australia kepada Elon Musk, melainkan juga melewati proses lelang layaknya proyek-proyek pada umumnya. Mungkin karena Elon Musk menyertakan dalam penawarannya garansi uang kembali apabila proyek tidak bisa selesai tepat waktu, menjadikan lebih dari 90 kontraktor yang mengajukan penawaran harus rela gigit jari.
Bekerjasama dengan perusahaan energi dari negara Perancis, Elon Musk dengan TESLA-nya pun mulai mmbangun Power plant ini pada awal bulan september 2017. Power plant ini tersusun atas rangkaian baterai lithium ion dalam jumlah yang sangat besar, dengan power suplai yang berasal dari pembangkit listrik bertenaga angin (kincir angin) dari perusahaan energi Neon Hornsdale yang berada di Jamestown, South Australia. Nantinya, powerplant ini akan menghasilkan listrik 129MW yang mampu menyuplai kebutuhan lebih dari 30.000 rumah di South Australia yang berpenduduk 1.7 juta jiwa.
Singkat cerita Elon Musk sukses merealisasikan janjinya. Dan pada tanggal 1 Desember 2017 kemarin, power plant baterai terbesar di dunia itupun sudah di ujicobakan dengan sukses.
Last, cmiiw…