Pengalaman Pertama Bekerja di Batu Hijau

Sayup-sayup terdengar suara adzan subuh, pertanda waktu istirahat malam ini telah usai. Masih ngantuk, mata juga masih pedes dan badan juga masih kaku-kaku, rasa capek yang terakumulasi dari hari ke hari tidak cukup hanya dengan istirahat atau tidur 6 jam. Ibarat gadget lowbat, belum sepenuhnya terisi lagi. Ya, faktanya memang seperti itu.

Apakah manajemen stress saya yang salah ? Tak tahu saya. Sepertinya waktunya istirahat juga digunakan untuk istirahat kok. Mungkin karena area coverage kerja yang luas sih ya, ditambah kesana kemari juga cuman jalan kaki. Sehari jarak tempuh bisa 3-5 km dengan profil jalan yang naik turun bisa sampai 100 m lebih.

Ah, ndak perlu dikhawatirkan. Memang harus seperti itu. Namanya juga orang kerja. Pasti ada capek-capeknya. Ya kan ?! Yang penting tidak sampai membahayakan diri sendiri, apalagi orang lain. Ingat, kerja itu nomer TIGA, yang penting keselamatan (PERTAMA) dan kesehatan (KEDUA). Seperti kepanjangan K3, Keselamatan – Kesehatan – Kerja. So far so good, masih bisa dikondisikan.

Hanya saja satu yang masih terasa berat, jauh dari keluarga adalah sesuatu banget. Apalagi buat orang model-model hommy. Yang ndak pernah keluar rumah, kampung… Kalau pun keluar ndak lama, maksimal 5 hari juga sudah balik rumah lagi. Homesick, kangen omah itu yang menjadi masalah terberat. Hari-hari tak lepas dari cek kalender… pulang tinggal berapa hari lagi ya. Begitu terus…

Sudah 51 hari saya meninggalkan rumah, waktu yang terlalu lama bagi saya untuk berpisah dengan keluarga. Kangen, rindu… sudah menumpuk sampai ke ubun-ubun. Sudah tak tertahankan, sayangnya hari pulang masih 19 hari lagi. Saya tutup kembali aplikasi kalender dari Google.

Sebenarnya waktu kerja asli cukup ringan, 4 minggu kerja dan 2 minggu off (libur). Sangat cocok bagi mereka yang menginginkan waktu yang luang buat keluarga. Sayangnya semua berantakan akibat adanya wabah covid-19. Jadi ada masa karantina, yang kebetulan juga 14 hari lamanya, yang diambil dari jatah liburan. Sehingga jadwal sekarang adalah 8-2-2. 8 minggu kerja, 2 minggu off dan 2 minggu sisanya karantina. Kalau ditotal jendral ada 10 minggu yang harus berpisah dengan keluarga. Beraaatt…

Harapannya semoga wabah ini bisa segera tertangani. Jadwal kembali normal dan hari-hari bersama keluarga jadi lebih lama. Yes, 14 hari yang dirampok covid itu terlalu banyak, terlalu lama dan ndak enak banget…

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CommentLuv badge
Cart
  • No products in the cart.